Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Agustus 2015

ANDRI SUBIANTORO: “TENTANG CITA-CITA DAN SEBUAH CERITA DARI GUNUNG PARA DEWA”

Kami ingin menikmati akhir tahun ini bersama kabut tipis yang turun menelusuri lembah kasih “Ranu Kumbolo” Menapaki “Tanjakan Cinta” dan merebahkan sejenak rasa lelah ini di hamparan luas “Oro’Oro Ombo”, Merenungi bekas aliran lahar di “Kalimati” Menyampaikan salam keagungan pada jurang-jurang di sekitar “Arcopodo” hingga akhirnya kami berharap dapat menyapa surya di balik “Mahameru” Yang selalu bergemuruh, Setelah angin sejuk berlalu sore itu, aku sendiri sibuk mengerutkan dahi dan mencoba berpikir tentang mimpi-mimpi. Pada akhirnya jawaban tersebut terlintas dalam benak pemuda tanggung yang mengelilingi dirinya sendiri dengan asa dan harapan. Pemuda ini telah berjalan sedemikian rupa, sehingga kaki-kaki kusutnya telah melupakan diri dari rasa lelah, dan mungkin juga melewatkan diri dari rasa jenuh.
Aku kembali berpikir tentang masa depan, namun sesekali masa lalu mulai menggelitik dalam geli-nya sindiran gerimis dikala mendung. Aku meniti kembali setiap janji dalam hati yang telah tersirat dalam perasaan rindu. Rindu akan alam dan sejuknya udara dingin. Rindu akan damai dan tenangnya angin kehidupan. Kehidupan yang sunyi dan jujur. Sejenak aku berpikir tentang rimba hutan-hutan yang rindang, dan merdunya suara ranting yang saling berbisik tentang sajak-sajak kerinduan. Semuanya mengembalikan jiwaku ke dalam jurang asa yang dalam dan membangkitkan kembali tangisan kecil pemuda tanggung kala itu. Seorang laki-laki sederhana yang nekat membelah lautan mimpi dan terus berjalan demi sebuah asa. Laki-laki muda yang selalu berdoa pada Tuhan, menatap puncak-puncak mimpi dengan batu-batunya yang terjal. Serta menapakkan kaki-nya pada jalan setapak yang rumit.
Kerinduan itu pun akhirnya terbayar sudah, setelah cita-cita menjejakkan kaki di gunung tertinggi Pulau Jawa terpenuhi minggu lalu (Tanggal 24-27 Desember 2011). Rasanya seperti reuni, karena beberapa teman yang ikut pendakian kali ini adalah teman-teman seperjuangan di Gunung Arjuno satu tahun lalu. Lebih istimewa lagi karena pada pendakian kali ini, calon istriku ikut bersama teman-teman gurunya. Memang kebahagiaan ini belum terasa lengkap karena kami gagal menggapai Mahameru dikarenakan badai dan cuaca yang sangat buruk di puncak. Tetapi tak apalah, karena kami telah berjanji kepada Mahameru dan Jonggring Saloka untuk kembali lagi suatu saat nanti. Aku sendiri sudah memendam keinginan untuk mendaki Gunung Semeru sejak lama sekali, bahkan sebelum aku lulus menjadi dokter. Ketika teman-teman satu kontrakanku mendaki Gunung Semeru, aku tidak bisa bergabung karena harus ujian semester. Ketika ada ajakan lagi dari teman sekampus untuk mendaki gunung Semeru, aku juga tidak bisa ikut karena sedang sakit. Dua kali melewatkan kesempatan untuk menyapa sejuknya gunung yang merenggut nyawa Soe Hok Gie ini membuatku benar-benar penasaran untuk segera bisa mendaki gunung ini. Kesempatan itu pun akhirnya tiba. Kini aku telah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, dan sudah bekerja di beberapa klinik di Surabaya. Sambil menunggu pelantikan dan pengambilan sumpah dokter, dan demi merayakan kelulusanku dalam menghadapi UKDI, maka akhir tahun 2011 ini aku anggap sebagai waktu yang tepat untuk menuntaskan rasa penasaranku akan gunung yang ternyata sangat indah ini. Ya, aku memutuskan untuk mendaki Gunung Semeru pada akhir tahun ini. Aku bersyukur terhadap semua yang telah Allah berikan padaku selama ini. Kisah yang rumit, hingga perjalanan hidup yang panjang, juga kehidupan yang keras membuatku sedikit banyak tahu bagaimana menghargai suatu kehidupan.
Aku sejenak berdiri mengelilingi sebuah batu-batu kecil, lalu berbalik memandang awan yang biru menghadap ke atas kepada burung-burung pembawa mimpi, Kemudian aku berterima kasih pada bintang yang memelukku erat, membawaku jauh ke dalam lubuk angan yang dalam, ke masa lalu dan mengingatkanku akan air mata, membolak-balikkan nada pikiranku tak beraturan membuatku tersenyum pada cita-cita, Aku menyadari aku-lah masa lalu itu, dan aku pulalah masa depan in.
Aku coba kembali merunut kejadian-kejadian yang pernah aku lewati. Aku adalah anak kecil dari desa yang ditinggal ayahku pergi untuk selama-lamanya pada saat aku duduk di bangku sekolah dasar, beliau menderita sakit parah sejak kecil dan hal terakhir yang aku ingat adalah kedua kakinya bengkak menjelang kematiannya (Pada akhirnya aku tahu kalau inilah yang disebut Decomp.Cordis, suatu penyakit jantung yang ditandai dengan kegagalan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.). Ayahku meninggalkan satu istri dan dua orang anak yang masih kecil, aku yang masih berumur 10 tahun dan adikku yang masih berumur 2 tahun. Perubahan besar inilah yaang pada akhirnya mengarahkan hidup dan cita-citaku. Sejak kematian ayahku, aku melihat ummiku menangis tiap malam. Aku tahu beliau sedang mendoakan ayahku dan kedua anaknya yang nakal ini. Ummi tidak bekerja sebelumnya, dan ayahku hanya PNS golongan II biasa. Praktis untuk bertahan hidup kami hanya mengandalkan uang pensiunan ayahku yang jelas tidak akan mencukupi untuk keluarga kami. Aku ingat pada saat itu uang pensiunan ayahku hanya sekitar Rp. 700.000,- dan sampai aku lulus menjadi dokter, uang pensiunan ayahku hanya bertambah menjadi Rp. 950.000,-. Sementara gaji PNS yang lain naik berkali-kali lipat luar biasa tetapi selama 14 tahun, uang pensiunan ayahku hanya bertambah sekitar 200 ribuan…??.
Aku tahu kondisi saat itu membuat ummiku harus bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarga kecil kami. Beliau menjalani pekerjaan sebagai buruh jahit, yang penghasilannya tidak seberapa, namun paling tidak cukup untuk menghidupi kami pada saat itu. Setiap pakaian yang beliau jahit hanya dihargai Rp 3.000,-. Jumlah yang cukup bagi keluarga kami saat itu. Ummiku menjahit dua hingga tiga potong pakaian tiap hari, dan dari tambahan uang inilah kami bisa bertahan hidup dan aku masih bisa sekolah. Sejak meninggalnya ayah, ummiku pun berubah menjadi keras dalam mendidik anak-anaknya dan aku sangat paham akan hal itu. Ummiku memutuskan untuk tidak menikah lagi dan lebih memilih membesarkan kedua anaknya dengan kemampuan yang ada. Aku bangga dengan tekad beliau dan apa yang telah beliau usahakan untuk kedua anaknya ini. Tiap hari ummiku menasehati dan mengajarkanku bagaimana kita harus bertahan hidup pada situasi ini. Ada satu nasehat yang sampai saat ini masih terngiang di kepalaku, dan nasehat itulah yang sedikit banyak mempengaruhi hidupku, saat itu hingga sekarang. Sepeninggal ayahku, keluarga kami bukanlah keluarga yang mampu seperti dulu, kami tak ubahnya seperti kebanyakan orang yang harus susah payah untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu Ummi selalu berpesan padaku seperti ini, Dengan campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa ummi berpesan, “Orang-orang seperti kita ini…, apa nak yang bisa dibanggakan??” Gak onok sing iso dibanggakno, kecuali kalau awakmu iku pinter, kalau orang itu pinter, Insya Allah jalan rejeki itu mudah. Ummi pesen sama sampean yo naak, supaya belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, supaya bisa mengangkat derajat keluarga dan membanggakan ayah sama ummimu ini,…!”, Supoyo iso nyekolahno adikmu iki,…Sopo maneh sing nguripi ummi karo nyekolahno adik mene nek gak awakmu,…!! ( Supaya bisa menyekolahkan adikmu ini,…Siapa lagi yang akan menghidupi ummi dan menyekolahkan adikmu nanti kalau bukan kamu,..!!) Ya Allah, aku menangis setiap mendengar ummiku berpesan seperti ini,…dan setiap hari beliau selalu mengingatkanku akan pentingnya menjadi orang yang pinter. Sejak saat itu aku berjanji dalam hati, aku berjanji pada diriku sendiri dan pada ummiku, aku akan menjadi orang yang pintar, supaya aku bisa mendapat beasiswa sehingga ummi tidak repot-repot mengeluarkan biaya sekolah untukku. Sejak saat itu aku mulai belajar setiap hari dan aku rela mengorbankan waktu bermainku demi melihat ummiku tersenyum. Setiap hari aku tidak pernah mengeluh ketika aku harus belajar bersama suara hentakan mesin jahit ummiku yang berisik, meskipun aku tahu itu akan mengganggu konsentrasiku, tapi aku tahu bahwa inilah satu-satunya sumber penghidupan kami. Aku tahu setiap hari ummiku bangun di sepertiga malam terakhir untuk menunaikan sholat tahajjud demi mendoakan kami anak-anaknya yang nakal. Aku tahu ummiku tidak lepas berpuasa senin kamis, tentu saja untuk mendoakan kedua anaknya yang nakal ini. Dan sampai saat ini, aku pun tahu, apapun yang beliau lakukan adalah demi kebaikan anak-anaknya. Dan sampai kini aku telah menjadi dokter-pun, aku yakin aku tidak akan bisa membalas jasa-jasanya. Aku melewati masa sekolahku berbeda dengan yang lain.
Ketika teman-temanku sibuk bermain dan bersenang-senang, aku harus merelakan waktuku untuk belajar dan belajar. Semua ini demi mengejar cita-citaku yang tinggi dan membahagiakan ummiku tercinta. Ada satu kisah yang menarik saat aku masih SMA, tepatnya saat-saat akhir SMA. Saat itu adalah saat-saat paling mendebarkan dalam hidupku karena aku harus memilih tempat dimana aku akan melanjutkan kuliah. Meskipun keluarga kami adalah keluarga tidak mampu, ummiku selalu berpesan padaku bahwa aku harus melanjutkan kuliah. Nah, disinilah aku dihadapkan pada kebimbangan karena harus mengutarakan keinginanku menjadi dokter pada ummiku, aku sendiri tidak yakin beliau akan setuju. Tetapi cita-cita ini sudah aku pendam sejak dulu, sejak aku duduk di bangku SMP. Lucunya, tidak ada satupun yang tahu tentang cita-citaku ini bahkan ummiku sendiri. Aku memang bercita-cita menjadi dokter sejak dulu, dan aku memang menyimpannya untuk diriku sendiri. Bagiku, menjadi dokter hanya sebuah mimpi belaka karena sepanjang sepengetahuanku, sekolah kedokteran membutuhkan biaya yang besar yang jelas tidak akan mampu kami penuhi saat itu. Aku bahkan pernah mencoba mengutarakan maksud cita-citaku ini pada seorang guru BK di sekolahku, namun apa yang aku dapat tidak ubahnya hanya sebuah penghinaan dan aku sebut itu sebagai –Pemerolotan mimpi dan cita-cita–. Aku tahu guru tersebut melihat riwayat keluargaku dan pekerjaan orang tua-ku sehingga dengan yakin beliau mengatakan padaku bahwa, aku tidak akan pernah dapat kuliah di Kedokteran karena biaya-nya sangat mahal. Sedangkan kami hanya hidup dari uang pensiunan PNS golongan II dan gaji tambahan dari buruh jahit. Aku bilang “cukup!!”, bagiku ini adalah –Pemelorotan mimpi dan cita-cita–, Dan aku berpendapat bahwa tidak seharusnya seorang guru BK menjatuhkan mimpi murid-muridnya seperti ini. Aku kecewa, dan mulai saat itu aku tidak akan mengatakan pada siapapun tentang cita-citaku ini. (Sampai saat itu tiba……!!)
Aku memang bukan juara kelas, tetapi aku adalah langganan peserta Olimpiade Kimia mewakili SMA-ku di berbagai tingkat kejuaraan. Sehingga guru-guruku menilai dan sangat yakin sekali aku akan melanjutkan kuliah paling tidak di jurusan teknik. Dan aku meng-iyakan saja anjuran-anjuran itu. Aku menyukai Matematika, Fisika dan Kimia tetapi tidak Biologi. Tentu itu sebelum aku masuk kedokteran. Aku telah menyelesaikan SMA-ku dengan nilai yang memuaskan, dan sudah tiba saatnya aku mengutarakan keinginanku pada ummiku. Tahu apa yang terjadi kawan??, Yaa…Ummiku menangis tiada henti mendengar aku mengutarakan mimpi dan cita-citaku, dengan polos beliau mengatakan “Duit opo le…gawe sekolahmu dadi dokter, Ummi gak duwe duit sebanyak itu,..!! jawaban yang sudah aku perkirakan sebelumnya. Saat itu aku harus tetap teguh dan percaya akan kekuatan mimpi. Aku jelaskan pelan-pelan pada ummiku, aku utarakan lagi maksud kenapa aku mau menjadi dokter. Aku sampaikan lagi apa yang membuatku yakin bahwa aku bisa menjadi dokter tanpa biaya sebesar itu. Aku jelaskan semuanya. Ummiku tetap masih tidak percaya,…dan baru kali ini aku tidak mendapat dukungan penuh dari Ummiku kawan. Ummi yang aku sayangi…baru kali ini kawan. Karena kami tidak punya uang, maka sebenarnya ummiku sangat menginginkan aku untuk mengambil kuliah di Perguruan Tinggi yang sifatnya ikatan dinas, serta dibebaskan dari biaya kuliah. Ya, ummiku terang-terangan menginginkan aku untuk masuk STAN. STAN memang menggiurkan, karena lulusannya akan ditempatkan langsung di sebuah kantor sesuai dengan kompetensi jurusan yang diambil saat kuliah. Tetapi aku tidak menginginkannya,…!!
Lalu, apa yang membuatku yakin bahwa aku dapat masuk ke Fakultas Kedokteran saat itu??. Dia adalah seorang kakak kelasku di SMA. Namanya Sutrisno dan juga berasal dari desa. Anaknya pintar dan sekarang telah lulus menjadi dokter. Ya, dialah yang menjadi motivasi bagiku dan cita-cita ini. Aku katakan pada hati ini bahwa, “Jika mas Tris saja bisa, kenapa aku tidak,..??”. Mas Trisno juga sering memotivasi aku untuk melanjutkan kuliah di FK. Dia bilang dia akan menungguku di sana, di FK favorit yang aku idam-idamkan sejak dulu. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Kenapa FK UNAIR?? Karena selain memiliki sejarah yang bagus, FK Unair juga murah pada saat itu. …Dan aku bangga diluluskan olah FK UNAIR…. Singkat cerita, akhirnya ummiku memberikan kesempatan padaku untuk membuktikan mimpi dan cita-citaku. Aku berjanji pada beliau untuk mendapatkan beasiswa jika aku bisa masuk FK, aku akan bekerja untuk menghidupi diriku selama aku kuliah, dan aku berjanji akan menjadi dokter yang baik jika aku diterima di FK. Beliau menangis melepasku dalam pelukannya. Beliau meng-amini doa-doaku dalam tangis. Dan akupun menangis saat itu. Ummiku adalah ummi terhebat yang pernah ada kawan. Dan inilah buktinya, beliau memberikan uang tabungannya selama ini sebesar 2 juta untukku supaya aku bisa mendaftar bimbingan belajar sebelum SPMB. Saat itu aku bersama teman-temanku mengambil bimbingan di Surabaya selama satu bulan. Aku tidak mau menyia-nyiakan uang tabungan ummiku yang sudah beliau kumpulkan untuk aku. Aku berjanji pada beliau untuk belajar dan belajar setiap hari. Ummiku berpesan untuk selalu sholat tepat waktu, berjamaah, jangan lupa bersedekah, dan harus khatam satu juz Al-Qur’an. Kalau kita punya mimpi, maka yakinilah mimpi tersebut dalam hati, ucapkanlah dalam setiap do’a, berusahalah sampai dimana kita dapat berusaha, dan sandarkan mimpi-mimpi kita pada Allah SWT.
Biarkan Allah memeluk mimpi-mimpi kita dan memberikan yang terbaik untuk kita. Dan, saat itu Allah benar-benar memeluk mimpi-mimpiku kawan. Aku diberi kemudahan dalam mengerjakan SPMB, dan selang satu bulan kemudian namaku tercantum dalam daftar mahasiswa yang diterima di Fakultas Kedokteran UNAIR tahun ajaran 2006. Aku berlari menemui ummiku, aku memeluknya erat, aku menangis sejadi-jadinya dan beliau pun melakukan hal yang sama. Aku merebahkan tubuhku dalam sujud syukur, aku mengucap syukur dalam tangis dan sujud pada Allah, –Terima Kasih Ya Allah Engkau telah kabulkan do’a-doa kami–. Siapa sangka, anak seorang buruh jahit sebentar lagi akan menjadi dokter. Siapa yang menyangka bahwa kejadiannya akan seperti ini. Kami tahu bahwa setiap kesulitan selalu ada kemudahan kawan. Kami tahu Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Kami bersyukur pada-Nya. Aku menjalani proses pendidikan menjadi dokter dengan bangga. Aku berhasil mendapatkan beasiswa sebanyak tiga kali sepanjang 6 tahun aku sekolah. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk membiayai kuliahku. Untuk kehidupan sehari-hari, aku memang harus bekerja sambilan, karena uang saku dari ummiku jelas tidak cukup untuk hidup di Surabaya. Aku tidak keberatan karena aku sudah meniatkan dalam hati sejak jauh-jauh hari bahwa memang aku harus bekerja. Kecintaanku pada pelajaran MIPA membuatku bekerja sebagai guru privat. Aku mengajar pelajaran MIPA untuk anak-anak SD dan SMP. Gajinya tidak besar tetapi cukup untuk bertahan hidup dan membayar kos-kosan. Buku-buku aku sisihkan dari pemberian ummiku tiap bulan yang hanya Rp 500.000,-. Lihat teman, Demi melihat aku bertahan kuliah, ummiku menyisihkan uang pensiunan ayahku yang saat itu hanya Rp. 850.000,- dan beliau hanya bertahan dengan sisa uang pensiunan ditambah penghasilan tambahan dari menjahit yang tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan sekolah adikku.
Aku selalu menangis bila mengingat itu. Aku juga sempat bekerja sebagai penjaga warnet shift malam di daerah dekat kampus ITS. Aku terpaksa bekerja sebagai penjaga warnet, untuk dapat menyelesaikan penelitian akhirku sebagai syarat kelulusan sebagai sarjana kedokteran. Aku membutuhkan koneksi internet untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Saat itu adalah saat-saat paling melelahkan karena setelah selesai kuliah aku harus berangkat untuk mengajar murid-muridku. Setelah itu aku harus istirahat, dan mulai jam 11 malam aku harus menjadi operator warnet sampai jam 7 pagi. Dan jam 07.30 aku sudah harus ada di Rumah Sakit untuk kuliah lagi. Ya, aku harus pintar membagi waktu untuk belajar demi mempertahankan beasiswa, bekerja untuk tetap bertahan hidup, dan ekstra ¬melek, demi selesainya tugas akhir. Aku bersyukur karena akhirnya aku bisa lulus menjadi dokter. Aku lulus tepat waktu dan aku bangga pada ummi yang senantiasa mendo’akan aku. Saat ini yang bisa aku lakukan adalah, aku ingin membuatnya bangga dan tersenyum padaku. Aku ingin memberitahunya bahwa doa-doanya selama ini telah dikabulkan oleh Allah, dan perjuangannya tidak sia-sia. Aku bersyukur bahwa aku dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga kecil ini. Aku bersyukur pada Allah karena dengan jalan hidup yang Allah berikan padaku telah membuatku tangguh dalam menjalani hidup ini. Aku bersyukur menjadi seorang “dr. Andri Subiantoro” yang dulu dilahirkan di desa, dibesarkan oleh seorang buruh jahit biasa. Buruh jahit, sekaligus ummi terhebat yang pernah aku miliki. Demikianlah cerita singkat masa laluku.
Cerita yang membuatku ingin menikmati indahnya Gunung Semeru di akhir tahun ini, untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya pada ummiku. Sekaligus untuk memperingati hari ibu. Aku dedikasikan pendakianku kali ini pada ummi terhebat sepanjang masa dan Ibu-ibu hebat yang lain di belahan bumi ini. Aku ingin mengenang jasa-jasa ummiku, mesikpun aku tahu aku tidak akan pernah bisa membalasnya. Seperti yang lalu-lalu kawan, setiap pendakianku akan selalu aku tujukan untuk mengenang sesuatu. Sesuatu yang aku anggap penting untuk dikenang di gunung-gunung. Karena menurutku, menikmati indahnya gunung akan terasa lebih nikmat kalau kita membawa misi di dalamnya. Dan satu lagi kawan, pada tanggal 4-8 Juli 2012 kemarin, aku telah memenuhi janjiku untuk kembali ke Mahameru dan Jonggring Saloka.
By : Motivasi Beasiswa

“BEASISWA LPDP, BEASISWA CALON PEMIMPIN BANGSA”: INFO & TIPS SEORANG REVIEWER :)

Apakah kamu pengin sekolah S2 atau S3 di Dalam Negeri atau malah ke Luar Negeri 100% GRATIS plus Dapet Tunjangan Hidup Bulanan & Penelitian? 
Apakah kamu kekurangan dana untuk menyelesaikan Tesis S2 kamu atau Disertasi S3 kamu (dalam negeri maupun luar negeri)?
Apakah kamu salah satu anak bangsa yang berada di daerah terpencil/tertinggal/perbatasan dan punya tekad kuat untuk S2/S3 di dalam/luar negeri?
Apakah kamu salah satu anak bangsa yang pernah punya prestasi di bidang Olimpiade Sains dan Teknologi, olah raga dan seni/ budaya di tingkat Nasional/ Internasional dan punya tekad kuat untuk S2/S3 di dalam/luar negeri?
Kalau kamu salah satu diantaranya, atau Bapak/Ibu memiliki mahasiswa atau kenalan/keluarga yang termasuk diantaranya, Alhamdulillaaah kini makin banyak saja berbagai beasiswa disediakan oleh pemerintah kita, salah satu yang terbaru yakni Beasiswa LPDP (www.lpdp.depkeu.go.id) , sebuah beasiswa prestisius dengan berbagai keistimewaannya.
KEISTIMEWAAN BEASISWA LPDP
- Beasiswa ini dapat di-apply siapa saja: tidak harus PNS, tidak harus dosen, tidak harus punya pengalaman kerja, bahkan termasuk kamu yang masih menganggur belum bekerja.(*mulai akhir tahun 2013, Pelamar dengan status “Dosen Tetap” PTN/PTS dan telah memiliki NIDN disarankan melamar Beasiswa DIKTI, Bukan LPDP. Pelamar dengan status tersebut apabila lolos seleksi LPDP hanya akan direkomendasikan namanya ke DIKTI tetapi pihak LPDP tidak memiliki wewenang memberikan beasiswa).
Beasiswa inipun dapat di-apply dari mana saja: dapat dari Indonesia maupun kamu yang mungkin saat ini masih tinggal di luar negeri. Beasiswa inipun dapat di-apply Kapan Saja: sepanjang tahun, jika kamu lolos administrasi maka akan diproses di seleksi wawancara terdekat; jika kamu belum berhasil kamu masih bisa mencoba lagi, mencoba lagi, mencoba lagi kapan saja sambil memperbaiki kekurangan kamu.
Beasiswa  ini membayar berapapun besar SPP sekolah kamu! Bahkan beasiswa ini telah membuktikan diri membayarkan biaya SPP seorang penerima beasiswa yang memilih bersekolah di Naval Academy USA yang mewajibkan pembayaran SPP 100% dibayar di muka hingga lebih dari Rp 3 milyar
- Beasiswa ini menjamin pembayaran SPP (langsung di bayar ke university) dan pengiriman Living AlowanceTEPAT WAKTU (langsung ke rekening student) dengan besar sesuai dengan apapun kondisi standar hidup di negara bersangkutan!
- Beasiswa ini menyediakan Program Pembekalan Nasionalisme & Kepemimpinan sebelum penerima beasiswa melaksanakan studinya dengan melibatkan tokoh-tokoh nasional dan bekerja-sama dengan TNI, bahkan untuk angkatan I & II ini penerima beasiswa akan melakukan program pembekalan di atas kapal perang TNI AL!!
- Beasiswa LPDP ini khusus berasal dari Dana Abadi Pendidikan, bagian dari dana 20% alokasi pendidikan RAPBN negara kita yang disisihkan dan diinvestasikan. Hasil investasi inilah yang secara flexibel siap dimanfaatkan untuk beasiswa & penelitian di Indonesia, dengan Dana Pokok Investasi yang senantiasa bertambah setiap tahunnya. Saya katakan flexibel karena dana pendidikan ini 100% dikelola LPDP, dan terbebas dari dinamika politik & birokrasi yang seringkali membuat beasiswa terhenti atau terlambat diterima penerima beasiswa.
- Bagi saya beasiswa LPDP ini istimewa, mirip & berpotensi menyamai beasiswa Australia Leadership Award (ALA) yang pernah saya terima untuk S3 saya, sebuah beasiswa prestius dari pemerintah Australia khusus untuk calon-calon pemimpin Asia Pasifik 5-10 tahun ke depan, atau beasiswa Fulbright Amerika. Beasiswa LPDP inipun menaruh perhatian lebih pada anak-anak bangsa di seluruh pelosok Indonesia yang memiliki potensi-potensi kepemimpinan dan tekad membawa perubahan bagi daerah dan Indonesia ke depan.
- Tidak Ada Batasan Jumlah (Quota) Penerima Beasiswa. Menariknya, beasiswa LPDP ini tidak mengenal Kuota alias Tidak Ada Persaingan antar Peserta! Bisa dikatakan setiap peserta hanya bersaing dengan dirinya sendiri, hanya memastikan apakah ia benar-benar telah memenuhi kualifikasi yang dicari ama LPDP. Jika ya maka pasti dapet, nggak perduli berapapun jumlah pelamar jika cocok semua ya dikasih semua. Untuk beasiswa Master & Doktor, berapapun biaya SPP Studinya jika memang cocok sesuai kualifikasi LPDP ya pasti diterima dan dibayarin semuanya!
Apa itu Beasiswa LPDP?
LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, sebuah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah Kementrian Keuangan untuk mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN). Lembaga ini berdiri pada tanggal 30 Januari 2012 berdasar Keputusan Menteri Keuangan No. 18/KMK.05/2012.
DPPN merupakan penyisihan anggaran pendidikan setiap tahun yang diinvestasikan. Dana ini digalang sejak 2010 lalu atas inisiatif Menteri Keuangan yang dijabat oleh Sri Mulyani Indrawati. Saat ini total DPPN mencapaiRp 16 triliun, sebuah angka fantastis menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menyekolahkan anak-anak bangsa. Alokasi dana LPDP meliputi 3 hal: Program beasiswa, program pendanaan riset, dan program dana cadangan pendidikan seperti renovasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam, dll.

Jenis Beasiswa yang Disediakan?
 Ada 3 jenis beasiswa LPDP yang disediakan:
1. Beasiswa Pendidikan Magister & Doktor (untuk dalam maupun luar negeri)
2. Beasiswa Tesis & Disertasi (untuk studi di dalam maupun luar negeri)
3. Beasiswa Afirmasi: yakni program beasiswa yang ditujukan kepada kelompok masyarakat yang mempunyai prestasi akademik jenjang Sarjana/ Magister yang berasal dari daerah perbatasan dan daerah tertinggal; dan kelompok masyarakat yang telah berjasa membawa nama Bangsa Indonesia dalam bidang Olimpiade Sains dan Teknologi, olah raga dan seni/ budaya di tingkat Nasional/ Internasional

SYARAT PELAMAR BEASISWA LPDP
 I. Persyaratan Umum
  1. Warga Negara Indonesia;
  2. Lulusan program studi dari perguruan tinggi di dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau perguruan tinggi di luar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
  3. Mempunyai jiwa kepemimpinan;
  4. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;
  5. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum;
  6. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat dalam tindak pelanggaran kode etik akademik;
  7. Menandatangani Surat Pernyataan mengabdi pada kepentingan bangsa Indonesia;
  8. Menandatangani Surat Pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain;
  9. Mendapatkan Surat Tugas Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja;
  10. Mendapatkan Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja; (boleh siapa saja, termasuk Pak Lurah, dll)
  11. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang disetujui oleh LPDP;
  12. Mengupload Essay dengan tema:
    1. Peranku bagi Indonesia
    2. Sukses terbesar dalam hidupku
  13. Rencana Studi untuk program Magister
  14. Proposal Penelitian untuk program Doktor

II. Persyaratan Khusus

  1. Usia maksimum bagi pelamar beasiswa pada saat penutupan pendaftaran adalah:
    1. 35 (tiga puluh lima) tahun untuk program Magister, 37 tahun untuk Beasiswa Tesis.
    2. 40 (empat puluh) tahun untuk program Doktor, 44 tahun untuk Beasiswa Disertasi.
  2. Telah menyelesaikan dan memperoleh gelar akademik:
    1. Sarjana/DIV untuk pelamar program Magister dengan IPK 3,00 pada skala 4
    2. Magister untuk pelamar program Doktor dengan IPK 3,25 pada skala 4
  3. Kemampuan penguasaan bahasa Inggris:
    1. TOEFL ITP 500 untuk studi pada program Magister/Doktor di perguruan tinggi dalam negeri;
    2. TOEFL ITP 550 untuk studi pada program Magister/Doktor di perguruan tinggi luar negeriatau memiliki letter of acceptance (LOA) dari Perguruan Tinggi Luar Negeri;
    3. untuk pelamar yang memilih program studi Magister atau Doktor luar negeri yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar akademiknya, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan berbahasa asing yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.
  4. Lama Masa Studi Program Pilihan:
    1. maksimal 2 (dua) tahun untuk program Magister
    2. maksimal 4 (empat) tahun untuk program Doktor

Persyaratan Penerima Beasiswa Tesis/Disertasi

    1. Mahasiswa program magister/doktor yang sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah;
    2. Judul penelitian dan bidang kajian yaitu teknik, sains, pertanian, akuntansi dan ekonomi, hukum dan agama;
    3. Pelamar harus mengupload dokumen-dokumen dan mengisi formulir pendaftaran sebagai berikut:a. Transkrip nilai akhir seluruh mata kuliah;b. Proposal tesis dan/atau disertasi yang sudah disetujui oleh pembimbing atau promotor;c. Surat Keterangan Lulus Seminar Proposal;d. Surat Pernyataan tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri;e. Rencana Anggaran Belanja sesuai dengan satuan biaya yang berlaku;
      f. Essay maksimal 3 halaman (A4) tentang peranan penerima beasiswa dalam upayanya:
- meningkatkan daya saing/nilai tambah produk dan/atau jasa nasional, dan/atau;
- menyelesaikan permasalahn masyarakat dan bangsa, dan/atau
- memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
PROGRAM STUDI SASARAN BEASISWA LPDP:
Teknik, Sains, Pertanian, Akuntansi/Keuangan, Hukum, Agama, Kedokteran, Ekonomi, dan Bidang Lain (Sosial, Ekonomi dan Budaya);

Perguruan Tinggi (PT) TUJUAN STUDI yang diPrioritaskan Beasisw LPDP:
- PT dalam Negeri adalah Terakreditasi A oleh BAN-PT (Prodi dan Institusi), atau PT yang masuk daftar 500 terbaik dunia;
- PT Luar Negeri adalah yang masuk dalam 300 besar dunia, dan/atau program studi yang terakreditasi oleh profesi masing-masing (Luar Negeri)

TAHAPAN BEASISWA
 Tahapan I: Penilaian Kelengkapan Administrasi
Dalam tahapan ini, data isian & file dokumen kamu akan diperiksa LPDP terkait
a.Kelengkapan dokumen
b.Pemastian informasi kepada peserta (lengkap atau tidak lengkap)
c.Memenuhi syarat/tidak
 Dokumen aplikasi yang lengkap & memenuhi syarat selanjutnya di distribusikan ke reviewer secara online untuk di nilai

Tahapan II: Penilaian Dokumen
Dalam tahapan ini, isian form dan file dokumen yang telah kamu isi & upload di sistem online LPDP akan dinilai oleh Reviewer LPDP melalui sistem online dengan komponen penilaian meliputi:
- Akreditasi Program Studi oleh BAN-PT (mengingat belum meratanya kualitas PT di Jawa dan di luar Jawa, penilaian dalam poin ini bersifat relatif).
- Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) peserta.
- Skor TOEFL (atau skor lainnya yang setara), termasuk lembaga yang mengeluarkan skor TOEFL. Untuk beasiswa studi Magister/Doktor, skor TOEFL ini tidak lagi menjadi pertimbangan apabila pelamar telah dapat menunjukkan Surat Penerimaan (Letter of Acceptance/Offer) dari universitas tujuan.
- Kepemimpinan
- Potensi Untuk Berkembang/ Maju
- Kegiatan Sosial Masyarakat
- Idealisme  dan Nasionalisme
Semua pelamar yang nilainya memenuhi nilai minimum, pasti akan diundang LPDP untuk mengikuti tahap ke seleksi wawancara. Pengumuman disampaikan di website lpdp dan email pemberitahuan langsung ke peserta, jadi jangan males untuk ngecheck email dan update website LPDP pada tanggal pengumuman seleksi ya!
Tahapan III: Tahapan Seleksi Wawancara 
Setiap Peserta akan diwawancara oleh 2 orang Interviewer dari Bidang Keilmuan terkait (rata-rata bergelar profesor, minimal bergelar Dr) dan 1 orang Psikolog. Tujuan dari session  interview ini adalah mengkonfirmasi secara detail data diri dan rencana studi kamu termasuk value-value yang kamu ceritakan dalam tulisan essay kamu.
Kedua interviewer dari Bidang Keilmuan terkait biasanya akan menggali lebih dalam rencana studi, detail proposal penelitian, hingga penguasaan ilmu terkait dengan rencana studi/penelitian yang kamu mintai dana. Sedangkan psikolog focus melihat aspek kejiwaan, kepribadian, dan potensi-potensi yang kamu miliki untuk berhasil dalam studi/penelitian dan menjadi agen perubahan seusai studi/penelitian. Lewat pertanyaan-pertanyaan yang saling mengkonfirmasi dari ketiga Interviewers dan file data yang telah dimilikinya, umumnya kelebihan-kelebihan dan kekurangan dari pelamar biasanya dapat kami ketahui. Pun, beberapa pelamar yang berbohong, berpura-pura, hingga memalsukan data biasanya akan dapat kami ketahui :)
Nilai dari ketiga interviewer akan dihitung dan dikonfirmasikan dengan nilai dokumen aplikasi.
Proses wawancara ini umumnya dilakukan dengan cara Tatap Muka Langsung atau apabila pelamar sedang berada di luar negeri dilakukan Teleconference.
Di bawah ini bagan mekanisme proses seleksi beasiswa Magister & Doktor (Klik Gambar untuk memperbesar)
LPDP_mekanisme








TIPS LOLOS BEASISWA LPDP:
1. Pastikan kamu memenuhi & mengirimkan semua syarat & berkas administrasi yang diminta. Jika terdapat syarat yang belum terpenuhi, usahakan mencari/memenuhinya terlebih dahulu. Untuk syarat nilai TOEFL, jika kamu benar-benar mentok nggak bisa mencapai angka 550 maka beberapa alternatif strategi adalah mencari program studi di negara Non-English speaking countries dan/atau mencari Letter of Acceptance -nya dahulu :)Usahakan memilih Bidang Studi & Perguruan Tinggi tujuan yang diutamakan oleh LPDP (dapat kamu temukan di sistem pendaftaran online LPDP).
2. Gali dan kembangkan pengalaman kerja, organisasi, maupun karakter-karakter diri kamu yang mampu membuktikan jiwa/potensi kepemimpinan kamu, pada level apapun. Jangan remehkan pengalaman berorganisasi kamu di kampung, OSIS, atau bisnis keluarga kamu. Sesederhana apapun pengalaman kamu dan sekecil apapun lingkup lingkungan kamu, tuliskan dan yakinkan bahwa kamu adalah seorang “Pemimpin”.
3. Gali dan ajukan topik-topik penelitian atau rencana studi yang strategis bagi kepentingan orang banyak (bukan hanya sekedar kepentingan ambisi studi pribadi kamu), inovatifimplementatif, bahkan usahakan gali sisi kepentingan penelitian atau rencana studi kamu bagi kepentingan nasional Indonesia.
4. Jangan sekali-kali berbohong atau memalsukan data, karena kepribadian kamu khususnya integritas dirikamu juga faktor utama penentu Interviewer meloloskan aplikasi beasiswa kamu.
5. Untuk beasiswa Tesis/Disertasi buatlah Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang detail, jelas, & masuk akal (jangan model ‘glondongan’). Semua item rencana pengeluaran harus dapat dijelaskan. Biasanya kami, para Interviewer akan menanyakan setiap item dan diberikan kewenangan mengusulkan berapa usulan total bantuan dana sebenarnya berdasarkan penjelasan dari dari pelamar. Total besar dana yang diminta juga tidak boleh melebihi batas, silahkan lihat di sistem aplikasi online LPDP tentang besar maksimal anggaran, yang jelas dibedakan antara penelitian Lab dan non-Lab.
6. Jangan lupa ikhtiar Non-Fisik: Shodaqoh, sholat, doa, dll. Kalau mau coba doa-doa atau amalan makbul beasiswa bisa juga baca buku saya :)   “Step-by-Step Sukses Meraih Beasiswa dengan IPK Rendah”
Demikian sekedar meneruskan info & tips memperoleh beasiswa LPDP, dengan harapan semakin banyak anak-anak bangsa yang mampu mewujudkan cita-cita pendidikannya, mampu menyelesaikan penelitiannya, dan mampu menjadi agent of change pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
Mohon bantuan sebarkan informasi beasiswa ini ke teman, kerabat, mahasiswa, dan lingkungan anda dan Kunjungi Website Resmi Beasiswa LPDP untuk info terbaru: (www.lpdp.depkeu.go.id)
Silahkan baca & explore website Motivasi Beasiswa untuk Memotivasi Diri & Memperoleh lebih banyak lagi Tips memperoleh berbagai beasiswa langsung dari penerima-penerima beasiswa seluruh dunia.
Mari bergabung dengan Facebook Group ‘Motivasi Beasiswa’ untuk berkumpul & meng-update informasi beasiswa terbaru: http://www.facebook.com/groups/motivasibeasiswa/
Informasi Lebih lengkap tentang Step-Step Memperoleh Beasiswa dapat dibaca di Facebook Page “Strategi 14 Langkah (Sambel) Beasiswa” di http://www.facebook.com/sambelbeasiswa
Ingatlah selalu: “Beasiswamu adalah Hutangmu kepada Rakyat Indonesia, karena dengan rupiah demi rupiah pajak Rakyatlah Engkau disekolahkan!”
(*mulai akhir tahun 2013, Pelamar dengan status “Dosen Tetap” PTN/PTS dan telah memiliki NIDN disarankan melamar Beasiswa DIKTI, Bukan LPDP. Pelamar dengan status tersebut apabila lolos seleksi LPDP hanya akan direkomendasikan namanya ke DIKTI tetapi pihak LPDP tidak memiliki wewenang memberikan beasiswa).
(** Ditulis oleh Tony D Susanto, Ph.D.; Penulis adalah Reviewer & Interviewer Beasiswa LPDPBPPDN DIKTI, dan AIYEP-Australia; Motivator Beasiswa – follow Twitter @tonydwisusanto, Pendiri & Koordinator komunitas Motivasi Beasiswa; Penulis Buku “Step-by-Step Sukses Meraih Beasiswa dengan IPK Rendah” dan Editor Buku “Kumpulan Kisah Inspiratif dan Tips Meraih Beasiswa dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia”Dosen ITS Surabaya; dan Peneliti eGovernment & IT Governance)
By : Motivasi Beasiswa

Minggu, 26 Juli 2015

7th INDISCO is getting closer

14 days to go!
7th INDISCO is getting closer
Make sure you have registered your team and sumbitted your proposal before August 9th, 2015 to be a part of INDISCO "Industrial Design Competition: Children's Product". INDISCO is open for ALL MAJORS. Special for South East Asia pals.
Be the part of the biggest design product competition this year!

Question?
Please contact :
Annin [+6281323575355]
Bryan [+6285640563829]

So, what are you waiting for? Winners don't wait for chances, they take them!
Click www.indiscoundip.com to register! See you soon in Semarang!