2. Bagaimana sih langkah awal yang dilakukan, apakah individual atau tim ? Dan bagaimana mekanisme project sosial yang tepat sasaran mengingat sekarang sudah bnyak sekali komunitas.
Jawaban : Ide berawal dari saya secara pribadi. Lalu saya mengajak rekan2 kuliah untuk bersama2 membangun social project tsb. Untuk mekanisme yg tepat sasaran harus memiliki latar belakang yg kuat, artinya mulai dari permasalahan yg ada, lalu temukan solusi yg terbaik.
3. mengerjakan social project tentunya butuh pengorbanan, tak hanya berupa materi namun juga waktu tenaga dan pikiran, apa tujuan Anda mengerjakan social project tersebut ? Apakah inisiatif pribadi dan bergerak secara independen atau ada sebuah platform yang menaungi ?
Jawaban : Hingga saat ini kami berjalan secara independent, tidak ada platform yg menaungi. Memang untuk mendirikan social project butuh banyak pengorbanan, baik waktu, tenaga dan pikiran. Namun kami percaya suatu saat nanti apa yg kami lakukan juga akan bermanfaat untuk kami sendiri, sekaligus masyarakat secara umum.
4. saya ingin sekali melakukan social project, tapi saya bingung dalam mencari partner untuk social project saya. Bagaimana mas caranya membangun sebuah kelompok yang punya komitmen untuk bisa diajak bergerak dalam social project?.
Jawaban : Ajak anggota yg memiliki background dan passion mendukung. Misalnya saya interest dalam menciptakan alat2, saya mengajak rekan yg interest dalam pertanian, saya mengajak rekan yg interest dg hal2 berbau sosial. Selebihnya, memang dalam sebuah tim dibutuhkan kepercayaan untuk menjaga komitmen satu sama lain. Dan itu kembali lagi ke pribadi masing2.
5.Apakah sosial projext yg dijalankan jiga menjadi lahan bisnis social project ???
Jawaban : Untuk saat ini kami menjalankan social project berbasis nonprofit.
Sesi terakhir..
1. Apakah alat trsebut sdh di kenalkan/gunakan oleh para petani di indonesia dan telah di jual di pasaran?
Jawaban : Alat sudah digunakan di UD Pertanian beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Untuk penjualan, kami belum bisa melayani. Karena belum mendapatkan hak paten. Selain itu, untuk melakukan komersialisasi alat juga butuh modal yg cukup banyak. Sehingga butuh waktu untuk melakukan hal tsb.
2. Dari semua kelebihan yg ad pd alat tsbt, pasti memilki beberapa Kelemahan, kalo boleh tahu kelmhan dn kekurngn alat tsbt seperti apa y?
Jawaban : Kelemahan dari alat ini, tidak bisa mengeringkan padi dg skala yg sangat besar sekaligus, misalnya 1 ton. Karena alat kami berkapasitas 100 - 500 kg. Namun, pengeringan dg alat kami dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan penjemuran biasa. Kalau penjemuran butuh waktu 3 hari (cuaca normal), alat kami mampu mengeringkan 30 menit untuk 100 kg. Sehingga tetap lebih efisien.
3. Apa sih asal-muasal dan motivasi timbulnya ide untuk membuat alat ini ?
Jawaban : Asal muasal tadi sudah dijelaskan yaa. Kalau motivasi menciptakan alat ini karena disitu kami melihat peluang peningkatan social project di bidang urban farming. Perlu diketahui sebelumnya, kalau saat ini sudah ada beberapa produk China dan Thailand untuk mengeringkan padi, harganya sekitar 50-150 juta. Sedangkan dalam pembuatan alat ini kami tidak mengeluarkan dana lebih dari 10 juta. Cukup membantu masyarakat untuk tetap produktif meski di cuaca yg kurang baik.
4. Untuk mmbuat alat ini, mmbutuhkan team yang aktif, tapi mengapa hanya 1 delegasi yg di kirim ke irland?
Jawaban : Sebetulnya asbab musabab saya menjadi delegasi Indonesia adalah karena seleksi mawapres. Sebelumnya sudah ada anggota saya yg berangkat ke Malaysia dg produk yg sama, melakukan exhibition disana. Jadi bukan karena saya ketua, sehingga saya yg harus berangkat.
5. Ciri khas/ keunikan apa dari project kak Mahrus yg membuat Ireland tertarik?
Jawaban : Committee One young world saat itu mungkin mencari beberapa project yg menerapkan teknologi. Nah, sedangkan alat yg kami buat mungkin cukup memenuhi kriteria seperti apa yg mereka cari. Kalau keunikan, ditinjau dari segi teknologi, alat kami berbeda dg alat2 yg sudah ada saat ini. Alat kami dilengkapi dg pendeteksi suhu dan kadar air padi secara akurat. Dan mampu menjalankan pen he ring an secara otomatis. Misalnya kita mengatur range suhunya 50-60 °C, maka disaat suhu 61°C alat akan off, begitu suhu kembali turun menjadi < 60°C maka alat akan on lagi. Begitu seterusnya hingga mencapai kadar air standar dep. Pertanian Indonesia yaitu 14%. Secara otomatis alat akan berhenti.
6. Saat interview, pertanyaan apa yang paling menarik bagi kak Mahrus?
Jawaban : Saat interview pertanyaan menariknya 'seberapa besar peluang social project kamu bisa dikembangkan di negaramu?' Ya, kan kita tau Indonesia merupakan negara agraris yg sangat besar, dg jumlah penduduk yg sangat banyak. Tentu saja kebutuhan pangan akan melonjak apabila tidak diiringi dg produksi pangan yg tinggi. Selain itu, untuk menjaga ketahanan pangan nasional juga pemerintah banyak melakukan impor beras demi memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Intinya banyak curhat aja di sesi interview tsb hehe
7. Saat bertemu dengan anggota dari negara lain, apa yg kak Mahrus 'branding' kan dari Indonesia?
Jawaban : Brand yg saya bawa, menjadi salah satu perwakilan masyarakat dan akademisi yg interest dengan social project berbasis agraris. Tak banyak anak muda saat ini yg mau terjun langsung ke masyarakat pertanian, justru itu yg membuat saya berbeda di acara tersebut dan cukup mengundang banyak antusiasme.
8. Dari mana Mas Adhim memperoleh keterampilan membuat mesin itu?
Jawaban : Ketrampilan didapatkan di bangku kuliah, baik dari segi mekanik elektrik dan sistem pengendalian otomatis. Semuanya saya dapatkan di bangku perkuliahan. Di sisi lain, terkait teknik pengeringan padi saya dapatkan dari Ayah saya, yang kebetulan menjadi pegawai di Bulog. Beliau sangat tau standar dan teknik pengolahan padi pasca panen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar