Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 Mei 2015

Diskusi Jenesys Tema : One Young World, Social Project in Ireland oleh Moch Machrus Adhim.

Kini social project merupakan salah satu kunci dimana kita bisa merasakan atmosfer di berbagai negara belahan dunia. Perjalanan social project yang saya geluti, dimulai saat saya masih di bangku kuliah semester 3. Dalam social project ini saya bersama tim, menciptakan komunitas urban farming di kabupaten Lamongan (sebagai salah satu produsen padi terbesar di Jatim).
Kami menciptakan alat Spin Dry-Pad (Mesin padi berbasis sistem otomasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas padi). Awalnya kmunitas ini hanya berdiri di satu UD, lama kelamaan kami mendapat tawaran untuk mengembangkan alat tersebut ke UD lain. Bahkan, kini kami bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Pertanian kabupaten Lamongan. Dari sini lah, kami telah mendapatkan banyak pernghargaan.

Perjalanan social project saya menuju Ireland. Dimulai saat saya mengikuti seleksi Mawapres nasional. Mungkin DIKTI cukup tertarik dengan apa yang kami lakukan, sehingga cukup berani menobatkan saya sebagai Mawapres 1 nasional.
Salah Saturday program unggulan DIKTI yang mendelegasikan pemuda Indonesia adalah One Young World. Untuk menjadi delegasi Indonesia tentu ada seleksi yg harus dilewatkan, yaitu administrasi dan interview (skype). Event yang sangat besar ini diikuti oleh 195 negara (Tahun 2014), di Dublin Ireland. Tujuan dari kegiatan ini tak lain adalah networking and sharing sessions untuk mengembangkan social project yang dibawa oleh masing2 peserta.
Pertanyaan sesi pertama :1. apa tujuan awal program tsb? Profit pribadi atw pemberdayaan masyarakat?
Jawaban : Tujuan awal program tersebut adalah penerapan teknologi tepat guna, yang merambah pada pemberdayaan masyarakat. Hingga kini, kami juga merencanakan untuk membuat wirausaha melalui alat2 yang kami buat untuk keperluan jual beli di UD Pertanian di kawasan Jatim.
2. Bagaimana cara menjaga solidaritas komunitas padahal anggota2nya sibuk semua?
Kenapa kak adhim beserta tim berfkir untuk membuat mesin spin Dry-Pad?
Jawaban : Untuk menjaga solidaritas anggota kami selalu menyempatkan waktu untuk ngobrol dg anggota yang lain. Jadi kami ada 2 tipe anggota. 1 adalah intern (pengurus), dan 2 adalah ekstern (petani). Kami bekerja sama dg dinas kehutanan dan pertanian untuk melakukan sosialisasi ke tiap2 kecamatan. Jadi selalu ada event yg melibatkan kedua tipe anggota tsb.
3. Apa mesin ini sdh memiliki hak paten, dan bisa d.jual kemasyarakat umum?
Jawaban : Alat ini sudah mendapatkan nomor pendaftaran paten. Namun untuk surat secara resmi kami menunggu persetujuan dari badan HAKI Indonesia. Dan katanya butuh proses yang cukup lama. Terkait pengajuan klaim
4. Saya penasaran dengan bentuk mesinnya bisa d.share gambarnya?
Jawaban : Lihat gambar.

5. Kenapa kak adhim beserta tim berfkir untuk membuat mesin spin Dry-Pad
Jawaban : Ide ini bermula dari pengamatan saat saya pulang ke Lamongan. Begitu susahnya mengolah padi pasca panen, khususnya saat pengeringan padi. Pada umumnya, pengeringan padi dilakukan secara konvensional yaitu menjemur padi di pelataran. Lalu bagaimana saat musim hujan? Kenyataannya para petani mengalami banyak kerugian karena kualitas padi menurun dan tentu mempengaruhi produktivitas. Dari sini saya mencoba menelaah berbagai macam cara untuk mengolah padi pasca panen. Dan akhirnya, terciptalah Spin Dry-Pad

Sesi Kedua :1. kendala utama dalam melaksanakan program
Jawaban : Kendala utama pelaksanaan program terletak di awal berjalannya program ini. Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat kami perlu merangkul berbagai pihak, salah satunya adalah peran dosen. Masyarakat tentunya tidak semudah itu menerima hal yg baru. Namun bagaimana hal baru tersebut bisa diterima oleh masyarakat. Tentunya melalui penjelasan panjang dan penalaran2 secara logika yg bisa membuat masyarakat percaya dg hasil.
2. Bagaimana sih langkah awal yang dilakukan, apakah individual atau tim ? Dan bagaimana mekanisme project sosial yang tepat sasaran mengingat sekarang sudah bnyak sekali komunitas.
Jawaban : Ide berawal dari saya secara pribadi. Lalu saya mengajak rekan2 kuliah untuk bersama2 membangun social project tsb. Untuk mekanisme yg tepat sasaran harus memiliki latar belakang yg kuat, artinya mulai dari permasalahan yg ada, lalu temukan solusi yg terbaik.
3. mengerjakan social project tentunya butuh pengorbanan, tak hanya berupa materi namun juga waktu tenaga dan pikiran, apa tujuan Anda mengerjakan social project tersebut ? Apakah inisiatif pribadi dan bergerak secara independen atau ada sebuah platform yang menaungi ?
Jawaban : Hingga saat ini kami berjalan secara independent, tidak ada platform yg menaungi. Memang untuk mendirikan social project butuh banyak pengorbanan, baik waktu, tenaga dan pikiran. Namun kami percaya suatu saat nanti apa yg kami lakukan juga akan bermanfaat untuk kami sendiri, sekaligus masyarakat secara umum.
4. saya ingin sekali melakukan social project, tapi saya bingung dalam mencari partner untuk social project saya. Bagaimana mas caranya membangun sebuah kelompok yang punya komitmen untuk bisa diajak bergerak dalam social project?.
Jawaban : Ajak anggota yg memiliki background dan passion mendukung. Misalnya saya interest dalam menciptakan alat2, saya mengajak rekan yg interest dalam pertanian, saya mengajak rekan yg interest dg hal2 berbau sosial. Selebihnya, memang dalam sebuah tim dibutuhkan kepercayaan untuk menjaga komitmen satu sama lain. Dan itu kembali lagi ke pribadi masing2.
5.Apakah sosial projext yg dijalankan jiga menjadi lahan bisnis social project ???
Jawaban : Untuk saat ini kami menjalankan social project berbasis nonprofit.

Sesi terakhir..
1. Apakah alat trsebut sdh di kenalkan/gunakan oleh para petani di indonesia dan telah di jual di pasaran?
Jawaban : Alat sudah digunakan di UD Pertanian beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Untuk penjualan, kami belum bisa melayani. Karena belum mendapatkan hak paten. Selain itu, untuk melakukan komersialisasi alat juga butuh modal yg cukup banyak. Sehingga butuh waktu untuk melakukan hal tsb.

2. Dari semua kelebihan yg ad pd alat tsbt, pasti memilki beberapa Kelemahan, kalo boleh tahu kelmhan dn kekurngn alat tsbt seperti apa y?
Jawaban : Kelemahan dari alat ini, tidak bisa mengeringkan padi dg skala yg sangat besar sekaligus, misalnya 1 ton. Karena alat kami berkapasitas 100 - 500 kg. Namun, pengeringan dg alat kami dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan penjemuran biasa. Kalau penjemuran butuh waktu 3 hari (cuaca normal), alat kami mampu mengeringkan 30 menit untuk 100 kg. Sehingga tetap lebih efisien.

3. Apa sih asal-muasal dan motivasi timbulnya ide untuk membuat alat ini ?
Jawaban : Asal muasal tadi sudah dijelaskan yaa. Kalau motivasi menciptakan alat ini karena disitu kami melihat peluang peningkatan social project di bidang urban farming. Perlu diketahui sebelumnya, kalau saat ini sudah ada beberapa produk China dan Thailand untuk mengeringkan padi, harganya sekitar 50-150 juta. Sedangkan dalam pembuatan alat ini kami tidak mengeluarkan dana lebih dari 10 juta. Cukup membantu masyarakat untuk tetap produktif meski di cuaca yg kurang baik.

4. Untuk mmbuat alat ini, mmbutuhkan team yang aktif, tapi mengapa hanya 1 delegasi yg di kirim ke irland?
Jawaban : Sebetulnya asbab musabab saya menjadi delegasi Indonesia adalah karena seleksi mawapres. Sebelumnya sudah ada anggota saya yg berangkat ke Malaysia dg produk yg sama, melakukan exhibition disana. Jadi bukan karena saya ketua, sehingga saya yg harus berangkat.

5. Ciri khas/ keunikan apa dari project kak Mahrus yg membuat Ireland tertarik? 
Jawaban : Committee One young world saat itu mungkin mencari beberapa project yg menerapkan teknologi. Nah, sedangkan alat yg kami buat mungkin cukup memenuhi kriteria seperti apa yg mereka cari. Kalau keunikan, ditinjau dari segi teknologi, alat kami berbeda dg alat2 yg sudah ada saat ini. Alat kami dilengkapi dg pendeteksi suhu dan kadar air padi secara akurat. Dan mampu menjalankan pen he ring an secara otomatis. Misalnya kita mengatur range suhunya 50-60 °C, maka disaat suhu 61°C alat akan off, begitu suhu kembali turun menjadi < 60°C maka alat akan on lagi. Begitu seterusnya hingga mencapai kadar air standar dep. Pertanian Indonesia yaitu 14%. Secara otomatis alat akan berhenti.

6. Saat interview, pertanyaan apa yang paling menarik bagi kak Mahrus? 
Jawaban : Saat interview pertanyaan menariknya 'seberapa besar peluang social project kamu bisa dikembangkan di negaramu?' Ya, kan kita tau Indonesia merupakan negara agraris yg sangat besar, dg jumlah penduduk yg sangat banyak. Tentu saja kebutuhan pangan akan melonjak apabila tidak diiringi dg produksi pangan yg tinggi. Selain itu, untuk menjaga ketahanan pangan nasional juga pemerintah banyak melakukan impor beras demi memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Intinya banyak curhat aja di sesi interview tsb hehe

7. Saat bertemu dengan anggota dari negara lain, apa yg kak Mahrus 'branding' kan dari Indonesia?
Jawaban : Brand yg saya bawa, menjadi salah satu perwakilan masyarakat dan akademisi yg interest dengan social project berbasis agraris. Tak banyak anak muda saat ini yg mau terjun langsung ke masyarakat pertanian, justru itu yg membuat saya berbeda di acara tersebut dan cukup mengundang banyak antusiasme.

8. Dari mana Mas Adhim memperoleh keterampilan membuat mesin itu?
Jawaban : Ketrampilan didapatkan di bangku kuliah, baik dari segi mekanik elektrik dan sistem pengendalian otomatis. Semuanya saya dapatkan di bangku perkuliahan. Di sisi lain, terkait teknik pengeringan padi saya dapatkan dari Ayah saya, yang kebetulan menjadi pegawai di Bulog. Beliau sangat tau standar dan teknik pengolahan padi pasca panen.

Sekian tadi sarapan ilmu kita pagi ini dari kak Adhim tentang social projectnya dan sharing mengenai perjalanannya mulai sebelum tercipta Spin Dry Pad hingga membawanya ke luar Negeri. Semoga ilmu dan diskusi tadi bermanfaat bagi kita semua, harapannya ini bukan hanya untuk kita tapi juga bisa kita tularkan semangat dan ilmunya bagi rekan-rekan kita yang lain. Kami memohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.. selamat beraktivitas.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar